Pada
pukul 03.00 kami rombongan RnB berangkat menuju malioboro dari perdesaan
pathok, kami sampai di parkiran malioboro pada jam 03.24 dengan bis Sindoro. Sebelum kita turun dari bis, kita diberikan
pengarahan oleh mas Setiyo mengenai cara bagaimana melaksanan kegiatan yang
akan dilaksakan di jalan malioboro. Mas Setiyo memberikan ketentuan dalam
kegiatan bahwa dalam kegiatan peserta tidak boleh membawa uang , peserta
diberikan uang sebanyak Rp.20.000 untuk di belanjakan di malioboro untuk membeli
produk yang akan di jual kembali , diupayakan dalam penjualan yang dilaksanakan
agar mendapatkan profit yang maksimal. Setelah pengarahan diberikan, tiap
kelompok di rombngan RnB kembali di kumpulkan kemudian semua dompet setiap
anggota kelompok dikumpulkan di ketua kelompok untuk dikumpulkan di panitia.
Kemudian setiap anggota satu persatu turun dari bis yang di awali dengan kelompok
pertama. Saat turun dari bis ketua megambil uang dua puluh ribu yang talah
disediakan oleh panitia.
Setelah
turun dari bus kelompok kami berkumpul untuk membahas barang apa yang akan dijual
oleh anggota kami. Setelah beberapa menit kelompok kami akhirnya mendapatkan
beberapa ide. Dari beberapa ide tersebut kita memilih ide untuk menjual sovenir(
gantungan kunci). Kami memilih gantungan kunci di karenakan beberapa faktor
diantaranya adalah karena yang ada di jalan malioboro kebayakan terdapat
wanita, murah nya pernak-pernik dan tersedianya banyak varian dari
pernak-pernik yang dapat dijual dan yang terakhir adalah karena gatungan kunci
adalah barang dagangan yang mudah untuk didagangkan di malioboro. Dari ide itu
segera kita mencari pernak-pernik yang dapat dijual dari toko yang ada
disekitar parkiran. Namun kita tidak menemukan pernak-pernik dalam lingkup
parkiran dan kia segera mencari pernak-pernik yang sesuai dengan kebutuhan
kami. Setelah berkeliling tidak karuan kami kelompok satu mendapatkan gantungan
kunci dengan dua varian, yang pertama adalah gantungan kunci berbentuk sandal,
terbuat dari kain yang harganya 10ribu perbungkus , dalam satu bungkus terdapat
10 biji gantungan kunci dan yang kedua adalah gantungan kunci biasa yang
terbuat dari plastik yang kita beli dengan harga 10ribu 6 biji.
kemudian
kita membagi dua kelompok , pembagian
menjadi dua supaya kita dapat mengefisiensi waktu dalam penjualan. Namun
dalam kenyataanya berbeda dalam penjualan yang telah kita lakukan. Dari gantungan yang telah kami tawarkan kepada pejalan kaki tidak satu
pun yang melirik dagangan kami. Mungkin
dalam penjualan kita belum sepenuhnya bisa untuk menawarkan dagangan kami. Kami
pun akhirnya berkumpul kembali satu kelompok pada pukul 05.00. kami berdiskusi
membahas kenapa barang dagangan kami tidak laku di jalan malioboro. Padahal
konsumen yang ada di jalan malioboro bukan beberapa orang melainkan ratusan
orang. Kami mendapat kesimpulan bahwa barang yang kita tawarkan berupa
gantungan kunci kurang di minati oleh para konsumen yang terdapat dijalan
malioboro. Faktor yang menyebabkan kurang di minatinya karena disekitar tempat
tersebut terdapat grosir penjualan gantunagn kunci yang cukup besar sehingga
harga yang ditawarkan bisa cukup murah. Di samping itu kebanyakan
pengunjung yang kami temui adalah warga
Yogyakarta Asli dan para mahasiswa sehingga tidak tertarik dengan hal tersebut.
Kelompok kami hanya bisa mendapatkan uang kembali modal
karena kekurang tepatan strategi yang diambil sehingga kurang mendapatkan hasil
maksimal. Mungkindengan kegiatan ini kami bisa mengambil banyak pelajaran yang
berharga diantaranya dapat membangun kerja sama tim yang solid, membaca setiap
situasi dan kondisi dalam berbisnis, menerapkan strategi yang lebih baik untuk
selanjutnya.
Dari semua kegiatan yang telah dilakukan dapat diambil suatu
hikmah
1.
Kesuksesan
itu butuh kerja keras
2.
Dapat membangun kerja sama tim yang baik
3.
dalam berbisnis harus dapat membaca situasi dan
kondisi yang ada
4.
kesuksesan tidak langsung tumbuh menjadi besar namun harus diawali dari nol
SEMANGATTTT
BalasHapusiya ... makasih ya atas komentarnya
BalasHapus